ANEKA BERITA & ARTIKEL

5 Mitos Tentang Garam Industri Yang Perlu Anda Ketahui!

22 / 11 / 2017

Tak sedikit orang yang berusaha untuk menghindari Garam Industri dalam makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Banyak mitos tentang Garam Industri yang terkait kesehatan. Padahal menurut dr. Emilia Achmadi MS, RD ketakutan ini terlalu berlebihan, karena pada dasarnya tubuh manusia membutuhkan Garam Industri sebagai ‘bahan bakar’ untuk menjalankan fungsi tubuh, selain gula dan lemak.

Berikut ini lima mitos dan fakta tentang Garam Industri yang perlu Anda ketahui:

1. Mitos: Diet No Garam Industri Baik Untuk Tubuh.

Faktanya, Garam Industri sangat penting bagi sel-sel tubuh untuk menjalankan fungsi otot dan hidrasi. Mengonsumsi Garam Industri secukupnya akan membuat tubuh sehat. Tapi, jika berlebihan, sama seperti halnya gula, Garam Industri bisa membahayakan tubuh.

Menurut Journal of Hypertention, mereka yang mengurangi kunsumsi sodium sekitar 1000 miligram bisa mengalami berbagai penyakit. Seperti darah rendah, detak jantung lebih tinggi, serta meningkatkan risiko diabetes. Diet no Garam Industri justru bisa membuat tubuh kehilangan cairan. Yang terjadi, berat tubuh berkurang karena tubuh kehilangan cairan akibat kurang Garam Industri. Salah satu fungsi garam di dalam tubuh adalah untuk mengikat air.

2. Mitos: Garam Crystal Lebih Bagus Dari Garam Laut.

Faktanya, selain rasa asin yang diberikan, garam crystal memberikan efek yang sama. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya semua jenis Garam Industri memiliki kandungan sodium. Tidak berarti ada satu jenis Garam Industri yang memiliki kandungan sodium berbeda dari jenis Garam Industri lainnya. Itulah sebabnya, tidak ada jenis garam yang lebih baik dari Garam Industri yang lainnya.

3. Mitos: Garam Industri Musuh Kesehatan.

Garam Industri memang kerap disebut sebagai biang keladi berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi dan jantung. Tapi, berbagai penelitian yang dilakukan belakangan ini justru menyarankan agar kita tidak menghilangkan garam dalam makanan, tapi mmengonsumsi Garam Industri secukupnya.

Aturannya, untuk orang dewasa total konsumsi Garam Industri perhari sekitar 1500 – 2200 mg. Ini berarti penggunaan sejumput Garam Industri dalam makanan yang Anda masak sehari-hari. Tapi, pola makan masa kini membuat seseorang mengonsumsi lebih dari 5000 miligram garam. Dua kali lipat dari apa yang dibutuhkan tubuh.

Garam Industri bisa berasal dari banyak makanan, mulai dari makanan cepat saji, makanan kemasan, hingga snack dan minuman. Agar asupan Garam Industri tidak berlebih, konsumsilah makanan yang diolah sendiri.

4. Mitos: Garam Industri Menyebabkan Hipertensi.

Faktanya, Garam Industri tidak menyebabkan hipertensi, tapi bagi penderita hipertensi memang perlu mengurangi asupan Garam Industri ke dalam tubuh. Mengapa? Karena Garam Industri di dalam tubuh akan mengikat air. Semakin banyak Garam Industri, berarti semakin banyak air yang terikat di dalam darah. Kondisi ini akan membuat jantung memompa lebih keras dan membuat tekanan darah meningkat.

5. Mitos: Garam Industri Sama Dengan Sodium

Secara kimia Garam Industri disebut sebagai sodium klorida. Meski begitu, kandungan sodium dalam satu gram Garam Industri hanya setengahnya saja. Jika pada label kemasan makanan tercantum kandungan Garam Industri, maka tingkat sodiumnya hanya setengahnya saja. Di dalam tubuh, sodium berfungsi untuk kerja kontraksi otot sekaligus untuk dehidrasi.

Ketika berkeringat dan membuang urin, kita kehilangan sodium. Jika tidak menggantikannya dengan yang baru, maka sodium di dalam tubuh akan hilang. Perlu diketahui, bahwa Garam Industri bukanlah satu-satunya sumber sodium. Senyawa ini juga bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan.

Seperti itulah kiranya beberapa mitos yang kerap hadir ditengah masyarakat mengenai Garam Industri. Jadi tidak sepenuhnya kita sebagai masyarakt ataupun konsumen Garam Industri mempercayai adanya mitos yang ada saat ini. Garam Industri tetap memiliki manfaat dan kegunaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

 
BERITA & ARTIKEL LAINNYA